Saturday, February 22, 2020

Ada yang Berubah, Tapi Bukan Power Ranger



Stasiun MRT Fatmawati kalau sore syahdu juga

Entering February mood with James Morrison songs. 

Kenapa ya sesuatu yang tadinya cukup-cukup aja, pas-pas aja, muat-muat aja, tiba-tiba jadi terasa sempit, jadi terasa nggak muat? Oh, mungkin karena wadahnya menciut, mungkin karena muatannya lama-lama membesar, volumenya berubah, luasnya berubah. Intinya, ada perubahan.

Perubahan tuh sesuatu yang pasti terjadi, ada yang memang dilakukan dengan kesadaran dan ada juga yang nggak disadari. Menurut saya, adalah sebuah keegoisan untuk menuntut seseorang untuk tidak berubah, sementara kehidupan kita atau saya sih, macam kuis Super Deal, cuma panitianya aja yang tahu apa yang ada di balik tirai, dalam kasus ini hanya Allah yang tahu apa yang akan saya hadapi setiap hari, dan hal-hal itu nggak terus menerus sama seperti hari kemarin.

Yang menarik dari perubahan sebenarnya bukan hanya saat saya menyadari seberapa besar saya berubah, karena faktanya banyak kok orang-orang yang nggak sadar kalau dirinya berubah dan mereka baik-baik saja. Ya nggak apa-apa, toh setiap orang punya waktunya masing-masing, mungkin mereka sadarnya nanti?


Oh iya balik lagi, yang menarik bukan hanya saat bagaimana saya menyadari kalau diri ini berubah, tapi juga tentang mempersiapkan hati dan pikiran menghadapi berbagai respon orang yang melihat perubahan saya. Jujur, justru ini yang lebih bikin saya, deg-degan awalnya. Karena saya sadar betul, perubahan nggak selalu ditanggapi dengan positif kan? Dan fakta membuktikan, respon yang saya dapat juga nggak selalu berbunyi,

Semoga kamu kayak gini terus ya
Kamu lebih keren kayak gini
Nah, gitu dong

Kadang-kadang bunyi responnya bisa berupa,

Hmm kamu beda banget ya sekarang (jawaban diplomatis biar hubungan nggak renggang)
Wah, kangen kamu yang dulu jadinya

Ya, sebenarnya mungkin saya atau kamu bisa mendapat beragam respon lainnya tentang perubahan yang saya miliki secara sadar atau tidak sadar. Nggak ada yang perlu disesali, lagi pula, perubahan itu semacam kepastian, jangankan orang, opini pun bisa berubah, apalagi manusia yang dibuat maha kompleks ini.

Perubahan juga bisa jadi bentuk penyesuaian saya dengan lingkungan, dengan apa yang saya hadapi sehari-hari atau momen-momen yang bikin saya deg-degan setengah mati seperti saat kebanyakan minum kopi. Masalahnya adalah, nggak semua hal yang saya hadapi ini tersiar kabarnya di media sosial, di surat kabar atau berita daring sehingga bisa dipantau orang. Perubahan kecil dan sedikit demi sedikit kemudian terakumulasi akhirnya malah jadi sesuatu yang mengagetkan orang-orang yang jarang ada di sekitar saya. Seakan berubah-nya saya ini dilakukan tiba-tiba, padahal ada missing link yang nggak terisi. Tapi ya sudahlah, nggak bisa diulang juga, saya juga sudah menjadi seperti yang sekarang hahaha.

Jadi apa perubahan itu buruk? Buruk atau baik silakan dinilai sendiri, kadang manusia kan suka meributkan sesuatu hanya karena melihat dari sudut dan dengan kacamata yang berbeda. Buang-buang waktu, walau saya juga masih suka melakukan itu.

Jadi apa saya berubah?
Iya saya berubah.
Apa saya menyesal?
Nggak, saya nggak menyesal.

Saya nggak harus merasa bersalah dengan perubahan yang saya miliki saat ini. Dan kamu yang membaca ini, jika kamu pernah berubah, mungkin kamu juga nggak perlu minta maaf atas perubahanmu. Perubahan tanda kita bertumbuh dengan apa pun yang kita hadapi selama ini. Jadi, jangan ragu. Kata Mama saya, kalau ragu mending hentikan, karena kalau masih ragu, mungkin ada yang nggak tepat. Kalau kata guru saya dulu, kembalikan fatwa pada hatimu, (tapi jangan lupa pasti ada konsekuensi, namanya juga pilihan).

Dan kalau ternyata nanti saya merasa perubahan saya adalah sebuah kesalahan, semoga saya masih diberi waktu untuk membenahinya. Tapi, untuk sekarang ini, if you like me for the way I was, go meet her in the past, she’s not here. And good luck!

To cope up with the feeling, I suggest you listen to:
Rex Orange County - It's Not The Same Anymore
James Morrison - The Pieces Don't Fit Anymore
Switchfoot - Dare You to Move

(Tulisan ini diselesaikan di Kedai Kopi Kani Bintaro Sektor 1, Jakarta. Tempatnya nyaman, ramai tapi nggak bising, jarang banget lho ada tempat ngopi yang nggak bising sekarang-sekarang ini. Hot Latte-nya enak, creamy dan latte art-nya rapi. Ngemil donat kampong yang ditabur mesyes, donatnya lembut banget.)


Bukan power ranger,


No comments:

Post a Comment