Sunday, February 2, 2020

Momen Pertama


Momen pertama naik MRT dari Fatmawati ke Blok M 

Sabtu, 18 Januari 2020. Ada sebuah pesan singkat masuk, dari teman lama yang sudah kurang lebih 1,5 tahun tinggal di kawasan Jabodetabek, tapi nggak pernah bertemu.

Nin, ikut meet up yuk
Di blok m plaza sih

Kebetulan saat itu saya lagi ada event kantor di daerah Dharmawangsa, durasi tempuhnya kurang dari 5 menit dengan MRT ke Blok M Plaza. Tanpa babibu, mikir ini itu, saya bilang,

AYOOO!


Satu fakta, di antara teman-teman lainnya, saya bisa jadi anak yang paling susah diajak hangout. Padahal di rumah juga nggak ada aktivitas selain tidur (eh tidur itu juga aktivitas kan ya?), tapi emang lebih suka menghabiskan waktu di rumah aja. Oh iya, masih dalam perjalanan untuk lebih aware dengan diri sendiri, dari pola-pola berulang, ternyata saya juga lebih suka kalau agenda-agenda ketemu itu direncanakan maksimal satu hari sebelumnya. Kalau diingat banyak juga agenda hangout dadakan yang akhirnya berakhir dengan chat,

Aku nggak ikut dulu deh, salam ya buat semua

Now you got my template hehe. Terus kalau saya yang impulsif mau hangout gimana? Ya biasanya jalan sendiri sih hehe.

Jam 17.30 saya menuju Blok M Plaza dari stasiun MRT Blok A, nggak ada 5 menit sampai di tempat janjian. Seperti yang sudah saya duga sebelumnya, situasi mall padat merayap nggak kalah sama jalanan. Saya bisa maklum sih soalnya kan Sabtu malam ya. Ada ayah yang besoknya libur, kapan lagi jalan sama keluarga? Ada pasangan kekasih yang sudah terpisah lima hari kerja, dan rupa-rupa pengunjung mall lainnya.

Singkat cerita, akhirnya saya bertemu teman-teman semasa kuliah dulu, teman-teman yang sudah dua tahun (kurang lebih) menetap di Jabodetabek untuk cari nafkah katanya, teman-teman yang dulunya pernah bersama di kampus, sekaligus teman-teman yang beberapa kali mengajakku keluar rumah tapi sebanyak mereka mengajak, sebanyak itu juga aku biasanya menolak hehe.

Kemarin kita nggak ngumpul di tempat fancy atau tempat ngopi yang super aesthetic buat foto-foto dengan lampu-lampu warna kuning temaram. Padahal kalau dipikir kawasan Blok M banyak sekali ya tempat ngopi yang punya suasana “chill”, tapi hari itu kita justru memutuskan untuk ngobrol-ngobrol di tempat makan cepat saji terdekat saja, alasannya agar tidak terlalu malam mulai ngobrol-ngobrolnya, karena saya harus mengejar bis Transjakarta sebelum jam 10 malam.

Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, teman-teman ini sudah kurang lebih 1,5 tahun menetap di kawasan Jabodetabek. Nggak seperti saya yang istilahnya “pulang kampung” setelah merantau, buat mereka ini jadi momen merantaunya.

Salah satu alasan kami ngumpul sore itu sebenarnya karena salah satu dari kami akhirnya “come back” ke Jakarta setelah rehat di rumahnya di Jogja. Sambil ngobrol-ngobrol tentang transportasi umum macam apa yang akan mereka gunakan untuk pulang, kami sepakat untuk memudahkan urusan per-transportasi-an di Jakarta, kartu e-money jadi barang wajib yang harus ada di dompet.

Masih membahas soal kartu e-money, aku nyeletuk,

Eh, aku baru tahu lho kalau naik MRT itu bisa pakai kartu e-money. Aku kira kita harus beli kartu khusus di loket itu
Kalimat sederhana disambut dengan,
“Ya emang bisa Aniiiiiin”

Ternyata omongan tadi mendorong teman lainnya untuk membuat pengakuan-pengakuan versi mereka,
“Eh, aku juga belum pernah lho naik Commuter Line, takut nyasar, bingung lihat petanya”
“Aku juga belum pernah naik Commuter Line sendiri”
“Aku belum pernah naik bajaj”
“Wah bajaj oren sih otentik banget”
“Duh, apalagi itu aku belum coba, pengen naik bajaj biru”
Dsb.


Hmm, lucu juga sih gimana kita selalu bisa ketemu momen yang sebelumnya nggak pernah kita rasakan. Pertama kali naik transportasi umum, pertama kali makan di restoran bintang lima, pertama kali traveling ke suatu daerah, pertama kali kerja, pertama kali dapat penghasilan, pertama kali masuk kuliah, pertama kali masuk sekolah dan “pertama kali-pertama kali” lainnya.
Selalu ada momen pertama, yang kasih pengalaman yang beda-beda. Momen pertama belum tentu jadi momen terbaik, tapi biasanya momen pertama bisa jadi momen yang nggak akan pernah kita lupakan sih.

Di tahun 2020 ini sebenarnya saya berharap lebih banyak momen pertama yang bakal saya rasakan ke depan. Jujur, di awal memang berasa deg-degannya, paniknya, tapi saat momen-momen tadi ditutup dengan kalimat, “Oh gitu to…” atau “Oalah…” itu nggak kalah melegakannya sih.

Untuk bulan Januari kemarin misalnya, nulis di blog mungkin sudah pernah saya lakukan, dari pertama kali buat blog waktu SMP, terus pindah ke Tumblr soalnya banyak quotes-quotes lucu, bikin blog lagi dari SMA yang bertahan sampai masa kuliah, sampai akhirnya Januari 2020 saya memutuskan untuk membuat blog baru, tapi kali ini lebih serius untuk menulis konten di dalamnya. Nggak hanya menunggu momen, saya harap saya juga bisa mencari momen yang bisa dibagikan di Teras ini.

Ini jadi momen pertama saya bikin blog yang juga sekaligus bikin konsep untuk masing-masing segmen yang mau saya tulis. Misalnya, di section “Ngopi di Teras”, kamu bisa baca beberapa opini saya tentang obrolan-obrola dengan orang-orang yang sengaja saya temui atau memang nggak sengaja dipertemukan semesta. Di section “Santai Sejenak”, aku mau menuangkan hasil kontemplasi pikiranku yang kadang suka aneh-aneh aja gitu kerjanya, andai kata ini adalah sebuah monolog, di Santai Sejenak, kamu bisa menemukan hasil monolog-ku yang sudah di-transkrip. Di section “Plesir”, aku sedang menantang diri sendiri buat berjalan lebih jauh, alias gerak. Nggak mesti ke suatu daerah yang terpencil, yang harus naik pesawat dulu, pokoknya aku menantang diriku sendiri buat eksplor lebih hal-hal yang ada di sekitarku.

Kalau ini benar-benar terealisasi, ini bakal jadi momen pertama saya yang agaknya terdengar lebih realistis karena turunan langkahnya juga sudah dipikirkan. Tinggal gimana ngilangin magernya sih, hehe.

Setiap orang pasti punya momen pertama, kalau nggak terealisasi, nggak berjalan mulus, bahkan gagal, ya nggak apa-apa. Tapi titik “pernah mencoba” pasti nggak bakal lupa, biar se-enggaknya kita sudah mengukur kapasitas diri udah sampai mana.

Selamat mencoba dan menyambut semua momen-momen pertama di tahun 2020!


(Tulisannya diselesaikan di KFC Adityawarman di Surabaya, 2 Februari 2020, momen pertama ke Surabaya, momen pertama liputan sama teman satu tim, momen pertama first flight setelah terakhir melakukannya tujuh tahun yang lalu)







No comments:

Post a Comment